You Are Reading

0

Kegiatan Deklarasi AGSI dan Seminar SHOT 24 Juli 2011

ASOSIASI GURU SWASTA INDONESIA (AGSI) Selasa, 20 September 2011


BRAIN BASE LEARNING “HIPNOSIS SHOT-INDONESIA” DAN DEKLARASI AGSI KAB. CIAMIS

(Ciamis,24/06/2011) Deklarasi AGSI (Asosiasi Guru Swasta Indonesia) Kabupaten Ciamis berlangsung di Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jabar. Dihadiri oleh Didi Sukardi (Anggota DPRD Kab. Ciamis), H.Uun Kusniadi, Drs.,MM (Kepala Bidang PNFI Disdik Ciamis), Didi Ruswendi (LSM Bina Pandu Mandiri) , Tono Tarsono (Direktur Pesona Enterprise)  dan Dr. Gumilar, S.Pd.,MM (The Owner Hypnosis SHOT Indonesia).
Acara diawali dibuka oleh Direktur Pesona Enterprise yang Juga Sekretaris Jenderal DPP AGSI, Tono Tarsono, S.Pd. mengungkapkaan bahwa 20 Mei 2011 dalam Rapat Dewan Pendiri Guru Guru Swasta Indonesia, telah didirikan satu organisasi profesi guru yang menaungi Guru-guru Non Pegawai Negeri Sipil (Swasta) dengan nama Asosiasi Guru Swasta Indonesia  disingkat AGSI.
“AGSI sebagai tempat terhimpunnya segenap guru Swasta dan tenaga kependidikan Swasta lainnya merupakan organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan yang berdasarkan Pancasila, bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik praktis, secara aktif menjaga, memelihara, mempertahankan,  dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang dijiwai semangat kekeluargaan, kesetiakawanan sosial yang kokoh serta sejahtera lahir batin, dan  kesetiakawanan organisasi baik nasional maupun internasional.”, kata Tono Tarsono.
Dalam kesempatan yang sama H. Uun Kusdiadi Drs.,MM (Kepala Bidang PNFI Disdik Ciamis) menyatakan bahwa: “Guru sebagai salah satu pilar pelaksana pembangunan pendidikan dituntut  memiliki integritas dan kemampuan profesional yang tinggi agar mampu melaksanakan darma baktinya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.”
“Upaya AGSI Kab. Ciamis untuk membina, mempertahankan, dan meningkatkan harkat dan martabat guru melalui peningkatan kemampuan profesionalnya dan kesejahteraan guru beserta keluarganya patut kita hargai”, kata Uun Kusniadi dalam pidato sambutannya.
Rangkaian sambutan selanjutnya diisi oleh Didi Sukardi (Anggota DPRD Kab. Ciamis) mengungkapkan bahwa: “Untuk memperjuangkan cita-cita bersama dan seluruh rakyat Indonesia seperti terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan mewujudkan peningkatan harkat, martabat, dan kesejahteraan guru khususnya serta tenaga kependidikan pada umumnya, maka perlu dibentuk suatu organisasi.
“Didi Sukardi menyatakan bahwa:”Sampai hari ini DPRD Kab. Ciamis sesuai perannya tetap konsisten memperjuangkan nasib tenaga pendidik dan kependidikan melalui peningkatan kesejahteraannya yang di anggarkan dari APBD/APBN.”
Dalam kesempatan yang sama Didi Riswendi (Ketua Umum AGSI Kab. Ciamis/LSM Bina Pandu Mandiri) menyatakan bahwa : “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU No. 14 Tahun 2005, Bab I Pasal 1).”
Menurut Didi Ruswendi bahwa: “Keberadaan guru yang kompeten dan profesional merupakan salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Hampir semua bangsa di dunia ini selalu mengembangkan kebijakan yang mendorong terciptanya guru yang kompeten dan berkualitas.”
Dalam acara puncak setelah Deklarasi AGSI Kab. Ciamis berjalan dilanjutkan dengan acara peningkatan mutu para anggota/calon anggota AGSI dengan Seminar Nasional Pendidikan yang bertema “Peranan Brain Bases Learning (BBL), Tema dan Sistem Sentra dengan konsep Knowing-Feeling dan Acting-Feeling dalam menciptakan pendidikan dan sekolah berkarakter”.
Nara sumber seminar menghadirkan Dr. Gumilar, S.Pd.,MM (The Owner Hypnosis SHOT-Indonesia dan Bambang Q-Aness (Praktisi dan Asesor Pendidikan).
Menurut Dr. Gumilar, S.Pd.,MM dalam acara seminar menyatakan bahwa: “Salah satu indikator guru profesional dan kompeten adalah guru yang mampu beradaptasi dengan perkembangan keilmuan yang hari demi hari semakin canggih. Selain itu, guru yang profesional dan kompeten juga harus mampu menerapkan model dan metode pembelajaran berdasarkan tuntutan waktu dan kebutuhan peserta didik. Penerapan pola ini akan menciptakan suasana menyenangkan dalam belajar, enjoy dalam mengajar, yang pada akhirnya akan menghasilkan proses KBM yang berkualitas termasuk peserta didik yang berprestasi.
“Dengan terjun didalam organisasi profesi, guru diharapkan dapat mengembangkan kreatifitas, inovatif serta memiliki Emotional Quostion (EQ) dan Spiritual Quotion (SQ) yang baik. Sebagai unsur masyarakat yang mengerti tentang jalannya proses pendidikan”, kata Gumilar penemu metode/teknik Hypnosis SHOT-Indonesia.
Selain seminar Pendidikan yang bertema “Peranan Brain Bases Learning (BBL), Tema dan Sistem Sentra dengan konsep Knowing-Feeling dan Acting-Feeling dalam menciptakan pendidikan dan sekolah berkarakter, juga diperkenalkan metode Hypnosis SHOT-Indonesia Training. Trainer yang melatih SHOT (Spiritual HypnOtivation Therapy) diantaranya Yudi Setiana, S.Pd.I.,M.Pd.I, CH.,CHt., Lala Manggala, S.Pd.,MY, dan Rohdian El-Ahad, CH.,CHT.
Hypnosis SHOT- Indonesia melakukan pelatihan Preview SHOT-Training (Spiritual HypnOtivation Therapy) dengan target pelatihan (1)  Memberi wawasan kepada para guru bagaimana menjadi guru yang kompeten dan profesional untuk meningkatkan kualitas pendidikan; (2). Mendorong peningkatan profesionalisme dan kompetensi guru, baik melalui program sertifikasi pemerintah maupun melalui berbagai jalan lain, di antaranya dengan ’sharing and growing’ dalam forum dan wadah keguruan; (3) Sharing informasi dan pengetahuan ihwal pentingnya Peranan Brain Bases Learning, Tema dan Sistem Sentra dengan konsep Knowing-Feeling dan Acting-Feeling dalam dunia pembelajaran dan pendidikan berkarakter; (4) Adanya rumusan atau konsep yang jelas tentang peranan Guru dalam Kegiatan Belajar dan Mengajar dalam memahami kelengkapan belajar dan lingkungan yang mendukung kegiatan belajar dalam penerapan Pendidikan Holistik Berbasis Karakter; (5) Adanya kesepakatan bersama untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan memberi prioritas pada peranan organisasi profesi guru sehingga guru dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional;
Acara diakhiri dengan isak tangisan haru dari peserta setelah mengikuti program alam bawah sadar, surrender dan penanaman sugesti berupa do’a sesuai agama dan keyakinan masing-masing untuk perubahan yang mendalam. Isak tangis haru para peserta pelatihan mewarnai ditutupnya acara ini.***



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar